• Kamis, 21 September 2023

Cerita Inspiratif Kehidupan Nyata, Jualan Sempol di Yogyakarta Pemuda Asal Madura Ini Mampu Umrohkan Ortu

- Sabtu, 16 September 2023 | 10:30 WIB
Asma Wijaya Acen Sempol PMJ Yogyakarta (tangkapan layar YouTube De Djoeragan)
Asma Wijaya Acen Sempol PMJ Yogyakarta (tangkapan layar YouTube De Djoeragan)

Inibengkulu.com - Hidup adalah perjuangan. Jika ingin keberkahan, mintalah doa ibu. Pesan ini disampaikan oleh Asma Wijaya Macen, pemuda asal Madura pemilik usaha Sempol PMJ di Yogyakarta dalam cerita inspiratif kehidupan nyata yang akan kita ulas kali ini.

Tak bisa dianggap remeh, karena perjuangan yang konsisten dan pantang menyerah, penjual sempol di Jalan Sugeng Jeroni, Samping SPBU, Yogyakarta ini mampu memberangkatkan orang tuanya umroh dan membantu perekonomian keluarga.

Asma Wijaya Macen tak menyangka jalan hidupnya saat ini harus dia lalui Yogyakarta.

Dia mengaku, saat ini sudah betah di Yogyakarta dengan usaha menjual sempol yang sudah dilakoninya sejak beberapa tahun ini.

Baca Juga: Cara Menjadi Wirausaha Sukses dari Cerita Inspiratif Kehidupan Nyata Pemilik Usaha Membuat Kulit Lumpia

Sebab menurutnya, usaha jualan sempol miliknya saat ini sudah mampu memberikan kehidupan yang lebih baik bagi dia pribadi dan keluarga.

Cerita inspiratif kehidupan nyata ini dimulai seorang Asma Wijaya Acen saat tertarik melihat-lihat Yogyakarta karena diajak oleh temannya.

Saat itu, dia sebenarnya sudah memiliki usaha serupa yakni jualan cilok dan siomay di Surabaya Jawa Timur.

Saat diajak temannya ke Yogyakarta itulah kemudian dia melihat prospek usaha di Yogyakarta.

Karena menganggap Yogyakarta menjadi kota dengan prospek yang baik untuk usahanya, dia kemudian nekat untuk tinggal di Yogyakarta.

Baca Juga: cerita inspiratif kehidupan nyata, Pria Ini Tukar Mobil dengan Wajan, Istrinya Ngamuk, tapi Ini yang Terjadi

"Saat itu, uang saya tinggal Rp800 ribu lagi. Saya terpaksa harus cari kos-kosan. Dekat Malioboro itu masyaAllah mahal sekali kos-kosannya. Akhirnya saya cari di pinggiran," ungkap Asma Wijaya Acen.

Sisa uang Rp800 ribu itu kemudian dia gunakan untuk membayar kos-kosan sejumlah Rp600 ribu dan sisanya untuk bekal.

"Sisanya tinggal 200 ribu lagi. Saya juga tidak bawa salin. Hanya baju dan celana di badan saja. Mana sudah sobek-sobek dan bau," ujarnya.

Halaman:

Editor: Suliswan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X