Inibengkulu.com – Peringatan hari kemerdekaan HUT RI ke 77 tahun 2022 tak lama lagi akan dirayakan. Sebagai bagian dari bumi pertiwi, tanah Bengkulu dulunya juga tak luput dari sejarah penjajahan bangsa asing.
Untuk menggugah kembali semangat nasionalisme menuju peringatan HUT RI ke 77 tahun 2022, kami akan mengulas kembali kisah perlawanan rakyat Bengkulu dalam menghadapi kolonialisme.
Dilansir dari kemdikbud.go.id, Tugu Thomas Parr merupakan saksi sejarah kisah perlawanan rakyat Bengkulu terhadap penjajahan Inggris di Bumi Rafflesia. Berikut kisahnya.
Awal mula Inggris masuk ke Bengkulu
Kekayaan rempah-rempah, cengkeh, damar, pala dan hasil bumi lain di Nusantara menjadi daya tarik Bangsa Eropa untuk mendatangi negeri ini. Dimulainya monopoli dagang lada oleh Belanda (Vereenigde Oost Indische Compagnie) pada tahun 1659 di Kerajaan Banten dan daerah kekuasaannya, memberikan dampak buruk bagi kompeni Inggris (EIC).
Eeast Indian Company kemudian mencari tempat jajahan lain, dan akhirnya sampai di Muara Sungai Bengkulu pada 24 Juni 1685 dimana daerah ini merupakan daerah penghasil lada. Setelah negosiasi dengan penguasa lokal saat itu, kompeni Inggris diizinkan bermukim di daerah muara Sungai Bengkulu dan mendirikan Fort York.
Sejak tahun 1714 hingga 1824, Fort Marlborough menjadi pusat pemerintahan kekuasaan Inggris. Namun demikian, karena keangkuhan para pimpinan Inggris, rakyat melakukan beberapa kali perlawanan terang-terangan terhadap kompeni Inggris.
“Pisau bengkok makan sarung, daripado idup becermin, elok mati bekalang tanah, idak ilang biso ular, menyusup di bawah akar, rajo adil rajo disembah, rajo zalim, rajo disanggah”, peribahasa ini membangkitkan semangat persatuan rakyat Bengkulu dan sikap mempertahankan harga diri.
Pada Maret 1719, pasukan bersenjata dari rakyat Bengkulu menyerang Fort Marlborough dan membakar habis benteng. Inilah yang kemudian menjadi hari jadi Kota Bengkulu. Perlawanan lainnya adalah pembunuhan terhadap Thomas Parr, pemimpin Inggris yang dikenal kejam dan sangat angkuh pada Desember 1807 di Mount Felix. Jasadnya dikebumikan di Fort Marlborough. Monumen peringatan Thomas Parr sekarang dikenal dengan tugu Thomas Parr yang berdiri di depan kantor Pos Bengkulu.
Desember 1807 di Mount Felix, merupakan hari kelabu bagi EIC (Inggris). Thomas Parr sebagai pemimpin Inggris yang dikenal sangat angkuh dan kejam terhadap Rakyat Bengkulu. Thomas Parr ditemukan tewas pada kerusuhan yang dikenal sebagai peristiwa Mount Felix.