Kisah Inspiratif Habib Umar Bin Hafidz dalam Memuliakan Tamu, Bikin Menangis

Inibengkulu.com – Dikisahkan oleh Habib Ahmad ibn Muhammad Alkaff, beliau sempat pernah dibuat menangis haru karena kemuliaan akhlak dan budi pekerti seorang Habib Umar Bin Hafidz dalam memuliakan tamu.

Dalam tulisan Habib Ahmad ibn Muhammad Alkaff, beliau mengatakan kemuliaan akhlak dan budi pekerti Habib Umar Bin Hafidz tidak akan pernah dia lupakan sampai kapanpun.

Dikisahkan pada pertengahan April 1994. Saat itu, Kota Tarim-Hadramaut, Yaman sedang diselimuti cuaca dingin ekstrim.

Baca Juga: Buya Arrazy Hasyim: Siapa Sebenarnya Waliyullah? Ini Karakter dan Ciri-cirinya...

Sebagai salah satu santri Habib Umar Bin Hafidz dari Indonesia, Habib Ahmad ibn Muhammad Alkaff pun belum terbiasa dengan cuaca dingin itu.

Tak hanya sendiri, Habib Ahmad ibn Muhammad Alkaff saat itu juga dengan beberapa santri lainnya yang juga berasal dari Indonesia.

Karena mengetahui bahwa santri-santrinya dari Indonesia tidak terbiasa dengan cuaca dingin, malam itu Habib Umar Bin Hafidz menyediakan selimut kepada para santrinya yang berasal dari Indonesia itu.

Baca Juga: Ini Tahapan Lengkap Rekrutmen Calon Anggota Bawaslu Kabupaten dan Kota se-Indonesia Periode 2023 - 2028

Dikisahkan Habib Ahmad, kisah itu bermula ketika usai waktu Ashar, mereka dan Habib Umar menuju Kota Tarim untuk menghadiri acara rauhah dan maulid di kota tersebut.

Ketika acara sudah selesai, selanjutnya mereka pulang ke rumah  Habib Umar di Kota Aidid.

“Biasanya kami pulang larut malam dan karena pada waktu itu Habib Umar hanya memiliki 1 mobil, maka kami pun selalu berebutan untuk menaiki mobil tersebut. Terkadang mobil Nissan Patrol itu dimuat oleh 20 orang lebih. Sehingga penuh didalam dan diatas mobil,” kenang Habib Ahmad ibn Muhammad Alkaff dalam salah satu tulisannya.

Baca Juga: Ternyata, Ini Fakta Menarik tentang Jizun - Wisudawan Asal Lombok yang Kuliah di North Carolina University

Hanya saja, saat itu Habib Ahmad malam itu tampaknya belum beruntung. Dia dan dua orang temannya yang lain tidak mendapat tempat di mobil tersebut.

Hal ini membuat Habib Ahmad dan dua orang temannya tadi, terpaksa pulang dengan berjalan kaki sejauh 5 Km.