Komentar Miring Netizen Malaysia Terhadap Habib Umar Bin Hafidz , Ini Awal Mulanya..

Inibengkulu.com – Netizen Malaysia beberapa hari ini heboh membahas beberapa akun twitter yang berkomentar miring terkait kedatangan Habib Umar Bin Hafidz ke negara itu.

Postingan itu kemudian menjadi viral di twitter dan mendapat tanggapan banyak pihak. Memunculkan pro dan kontra. 

Berdasarkan penelusuran yang kami lakukan, komentar miring terhadap ulama besar Yaman yang tak lain merupakan Dzurriyah Nabi Muhammad SAW yang kita cintai itu bermula,

Baca Juga: Bikin Geger, Zaskia Adya Mecca Ngaku Pernah Kepergok Ini…

ketika salah satu media di Malaysia, malaysiakini.com, membagikan salah satu postingan di akun twitter @mkini_bm dengan judul: Dua ulama besar dunia sertai majlis ilmu PM.

Postingan itulah kemudian mendapat sorotan dan komentar miring dari beberapa netizen dengan nama akun diantaranya @LofiRomli, @khaims80 dan sejumlah akun lain.

Tak pelak, topik mengenai kedatangan dua ulama dunia ke Malaysia itu menjadi viral di twitter dan viral di tiktok. 

Baca Juga: Ternyata, Ini Fakta Menarik tentang Jizun - Wisudawan Asal Lombok yang Kuliah di North Carolina University

Seperti misalnya akun @LofiRomli dengan tegas dia berkomentar “Scammer – baca alFatihah pon tajwid kelaut,” tulis akun ini.

Sementara akun @khaims80 ikut berkomentar menulis bahwa Habib Umar bukan ulama. Kemudian ada juga akun @Adnansalleh3 yang berkomentar “bukan nak kata apa lah mcm nak beli jiwa org Melayu je”.

Tak pelak, beberapa komentar miring itu pun mendapat perlawanan dari mereka yang mengetahui siapa Habib Umar Bin Hafidz sebenarnya.

Baca Juga: Duta Sheila On 7 Ternyata Keturunan Kyai Modjo, Ini Kisahnya

Beberapa diantaranya bahkan sampai beristighfar berulang-ulang. Seperti komentar @Fernand80226 ini:

“Ya Allah, ada yang sanggup hina dua ulama ini, entahlah apa hasad kamu semua dengan para alim. Kamu lebih selesa dikelilingi dengan penghina dari pentaqwa, kita ni tasawuf dah kurang, suul adab sama ulama lahi, taubatlah weiii,” tulis Fernandez.