Bagaimana Seharusnya Kita Menyikapi Kaum Transgender? Ini Kata Habib Umar Bin Hafidz

Inibengkulu.com – Kita semua sepakat bahwa LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) adalah kaum menyimpang. Namun bagaimana kita seharusnya menyikapi fenomena ini?

Habib Umar Bin Hafidz dalam pengajian yang dikakukan di Grand Barakah Hotel, Ampang, Malaysia belum lama ini menjelaskan, surga dan neraka adalah hak prerogratif, otoritas penuh Allah SWT.

Sehingga menurutnya, tidak ada manusia yang bisa menghakimi manusia lain atas dosa yang dilakukan.

Baca Juga: Bikin Geger, Zaskia Adya Mecca Ngaku Pernah Kepergok Ini…

“Manusia tidak punya hak menghakimi orang lain. Sebab surga dan neraka merupakan otoritas penuh Allah SWT. Dalam kehidupan ini yang menjadi ukuran baik atau buruknya seseorang itu adalah ujung dari kehidupannya,” terang Habib Umar.

Dia juga menjelaskan, Allah SWT akan menetapkan kebaikan kepada orang-orang yang beriman di dunia dan di akhirat serta akan menyesatkan orang-orang dzolim.

“Allah SWT berhak berbuat apa saja, sesungguhnya Dia maha berkehendak,” tambahnya.

Baca Juga: Trending di YouTube Music, Ini Single Terbaru Fauzana – Gamang Manaruah Sayang

Dikisahkan Habib Umar Bin Hafidz dalam ceramahnya, seorang ulama besar bernama Ma'ruf Al-Kharki ketika sedang berjalan di suatu daerah saat sedang melakukan perjalanan melihat sekelompok anak muda sedang berpesta sembari minum minuman keras dan melakukan tindakan-tindakan di luar batas.

Ulama besar Ma’ruf Al-Kharki yang saat itu sedang berjalan bersama dua orang muridnya pun melihat dan mengetahui tindakan sekelompok anak muda tersebut.

Selanjutnya, masih kisah yang diceritakan oleh Habib Umar, kedua orang murid ulama besar itu tadi meminta kepada Ma’ruf Al-Kharki agar mendoakan sekelompok anak muda tadi dibinasakan oleh Allah SWT.

Baca Juga: Ternyata, Ini Fakta Menarik tentang Jizun - Wisudawan Asal Lombok yang Kuliah di North Carolina University

Sebab menurut kedua muridnya, tindakan sekelompok anak muda tadi sudah benar-benar diluar batas.

Maka Ma’ruf Al-Kharki saat itu langsung mengangkat tangan sembari berdoa kepada Allah SWT.