Ini Rahasia Doa Mustajab Menurut Buya Arrazy Hasyim, Adab Berdoa Jadi Kunci Doa Diijabah...

inibengkulu.com - Banyak diantara kita meyakini ada tempat-tempat khusus yang diyakini tempat terbaik untuk memanjatkan doa. Sebab tempat ini dinilai sebagai tempat yang mustajab berdoa. Ini penjelasan Buya Arrazy Hasyim tentang rahasia doa mustajab. 

Buya Arrazy Hasyim dalam kajiannya menjelaskan, seharusnya rasa kita meminta di mana saja itu sama. Seseorang yang mengenal Allah SWT akan menganggap bahwa dimanapun dia berdoa maka dia akan merasa dekat dengan Allah SWT.

Namun karena kita ini tidak semuanya betul-betul mengenal Allah SWT, biasanya dibutuhkan situasi tertentu agar dapat benar-benar merasakan kehadiran Allah Ta'ala.

Baca Juga: Tulou, Rumah Unik Bangunan Kuno di Cina; Destinasi Wisata Budaya, Penghasil Cuan Fujian

"Ada yang harus kepepet dulu baru doanya mustajab. Ada yang harus ditimpa masalah dulu. Nah Kepepet ini ada cara-caranya," ujar Buya Arrazy.

Menurutnya, kita bisa tanya ada beberapa orang yang berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT tiba-tiba di depan rumahnya ada sesuatu.

Dikisahkan oleh Buya Arrazy, dulu Malik bin Dinar bercerita, dia bersholawat kepada Rasulullah SAW, lalu Rasulullah mengatakan, lihatlah di bawah tempat tidurmu ada Dinar. Benar ada dinar.

Baca Juga: Makhunik; Desa Para Kurcaci dengan Arsitektur Rumah Unik

"Menurut saya itu majazi. Bisa juga hakiki. Dulu kan belum ada ATM," tambahnya.

Doa itu akan naik diangkat apabila qolbunya merasakan kehadiran Allah SWT. Beberapa orang kadang butuh kadang stimulus dulu supaya dia merasakan kehadiran Allah Ta'ala.

"Perlu ketemu guru dulu, perlu punya masalah dulu. Kalau begitu punya masalah saja tiap hari, biar doa tiap hari mustajab," tambahnya.

Baca Juga: Mawsynram; Desa Terbasah di Dunia dengan Hujan Abadi

Namun bagi mereka yang kenal dengan Allah SWT, lanjut Buya, bagi dia sama saja. Ada masalah atau tidak ada masalah, datang kepada Allah tidak harus menunggu ada masalah.

Buya Arrazy Hasyim juga menceritakan sebuah kisah Imam Sahl Bin Abdullah Al Tustari didatangi oleh seorang raja pada zamannya, Ya'qub Bin Al-Layth. Tapi sebelum datang raja ini datang terlebih dahulu kepada seorang wali.

Raja Ya'qub Bin Al-Layth ini ternyata punya penyakit yang tak kunjung sembuh. Dia sudah meminta doa kepada ulama mana saja tapi cuma satu ulama yang mengarahkan agar dia mendatangi seorang wali di kampungnya.