Tulou, Rumah Unik Bangunan Kuno di Cina; Destinasi Wisata Budaya, Penghasil Cuan Fujian

inibengkulu.com - Sebagai negara dengan sejarah kebudayaan yang sangat panjang, Cina memiliki banyak peninggalan masa lampau yang tetap terawat dengan baik hingga saat ini.

Salah satunya adalah Tulou, sebuah bangunan kuno berbentuk lingkaran besar serupa benteng yang dapat menampung hingga 800 orang. Saat ini, rumah unik ini sudah menjadi destinasi wisata dan penghasil cuan Provinsi Fujian, Cina. 

Tulou terbuat dari campuran tanah liat, kapur, batu serta bambu dengan ketebalan mencapai 1,8 hingga 3 meter.

Baca Juga: Manfaatkan Waktu Ini Jika Hajat Anda Ingin Dikabulkan, Ini 9 Waktu Mustajab Berdoa

Uniknya meski dibangun menggunakan bahan tradisional tanpa besi serta beton, Tulou memiliki tingkat ketahanan yang sangat baik.

Bangunan ini dirancang agar tahan terhadap gempa serta dari serangan para penjajah. Bahkan bangunan ini disusun antara tiga hingga lima lantai dengan tinggi mencapai 21 meter.

Biasanya lantai pertama difungsikan sebagai dapur serta ruang makan. Lantai kedua sebagai toko bahan makanan, kemudian lantai ketiga dan keempat sebagai kamar tidur.

Baca Juga: KPU Diminta Konsisten, Tata Cara Penghitungan Keterwakilan Perempuan Daftar Bacaleg Tak Jadi Diubah

Bangunan ini juga memiliki pencahayaan yang sangat baik. Ketika musim dingin, Tulou akan terasa hangat. Sebaliknya ketika musim panas, bangunan ini akan memberikan kesejukan bagi penghuninya.

Di bagian tengah, bangunan yang melingkar terdapat sebuah bangunan kecil yang difungsikan sebagai Aula untuk menghormati para leluhur, sebagai Aula pertemuan pernikahan, pemujaan pemakaman dan kegiatan lainnya.

Pada umumnya, Tulou hanya memiliki satu gerbang yang terbuat dari kayu setebal 4 hingga 5 inchi yang difungsikan sebagai bentuk pertahanan di zaman perang.

Baca Juga: Kenapa Doa Dukun Mustajab? Ini Jawabannya..

Orang-orang yang mendiami bangunan ini akan berjaga di sekitar gerbang untuk mengantisipasi serangan musuh.

Tulou, rumah unik yang merupakan bangunan bundar kuno warisan nenek moyang Suku Haka di Cina. Saat ini, wilayah ini telah menjadi destinasi wisata yang sering dikunjungi wisatawan dan penghasil cuan bagi daerah. (inibengkulu.com)