Inibengkulu.com – Tingginya curah hujan beberapa hari terakhir menyebabkan air sungai meluap dan dua jembatan rusak di Bengkulu Utara. Akibat kejadian ini ratusan keluarga terisolir.
Jembatan yang rusak yakni jembatan gantung sepanjang 20 meter di Desa Gembung Raya. Jembatan gantung ini putus dan hanyut terbawa arus sungai. Akibatnya sebanyak 34 keluarga di Dusun 3 terisolir.
Baca Juga: Jembatan putus, 34 KK di Bengkulu Utara terisolir
Jembatan tersebut merupakan akses utama warga Dusun 3 Desa Gembung Raya menuju ke pusat desa. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini namun 2 rumah dilaporkan terendam banjir.
Selanjutnya kerusakan terjadi pada jembatan di Dusun 1 Desa Pagar Din Kecamatan Ulok Kupai. Jembatan di desa ini rusak dan tidak bisa dilalui akibat tergerus arus sungai yang meluap pada tanggal 30 Agustus 2022 lalu.
Seiring tingginya intensitas hujan yang terjadi kemarin mengakibatkan kerusakan makin parah sehingga saat ini jembatan tidak dapat dilewati oleh kendaraan.
Baca Juga: Termakan bujuk rayu, gadis belia ‘digagahi’ penjual tahu
Dampak dari rusaknya jembatan ini, membuat 400 keluarga di Dusun 1 terisolir. Pasalnya jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya menuju pusat Desa Pagar Din.
Camat Ulok Kupai, Abdul Hadi SIP dihubungi wartawan mengatakan kondisi jembatan saat ini sudah sangat menkhawatirkan. Untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan, pihaknya sudah mengimbau kepada warga untuk berhati-hati jika melintasi jembatan.
Baca Juga: Untung menggiurkan budidaya cacing tanah, seminggu omzet minimal Rp 10 juta
Menurut dia, jembatan tersebut merupakan akses utama warga dusun 1 ke pusat desa. Jika sampai putus maka tidak ada jalan lain warga harus melewati sungai untuk menuju ke pusat desa.
Lanjut dia, peristiwa ini sudah dilaporkan ke Bupati Bengkulu Utara dan dinas terkait seperti PUPR. Saat ini perbaikan jembatan Pagar Din yang rusak sudah masuk dalam rencana pembangunan di APDP perubahan 2022 nanti. ***