INIBENGKULU.com - Dalam rangkaian prosesi Menjara II pada Festival Tabut Bengkulu 2022, komunitas Tabut akan melakukan arak-arakan melalui rute yang telah ditentukan antara keluarga Tabut pada pukul 20.00 WIB.
Prosesi menjara ini berkunjung dengan mendatangi kelompok keluarga Tabut yang lain untuk saling memainkan alat musik tradisional dol masyarakat melayu bengkulu,
Baca Juga: Diklat Paskibraka Bengkulu Utara resmi dibuka Dispora
Menjara merupakan sebuah perjalanan panjang di malam hari yang dilakukan oleh Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) Bencoolen.
Satgas Preemtif Polda Bengkulu melakukan pengamanan dan pengawalan dan pengaturan arus lalu lintas.
Baca Juga: Tak bayar hutang ke mantan pacar, oknum kades terancam dipolisikan
Petugas selalu menghimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap pelaku copet yang memanfaatkan situasi yang ramai yang berdesakan.
"Arus lalu lintas ramai lancar. Untuk laporan dari masyarakat masih nihil,” lapor Bripda Randi anggota Sat Samapta Polda Bengkulu.
Baca Juga: Lagi, puluhan pejabat Bengkulu Utara dimutasi, ini daftarnya
Prosesi ritual menjara II ini dilakukan Komunitas Tabut Imam Senggolo Kota Bengkulu, Tabut Lempuing, Tabut Sumur Meleleh, Tabut Anggut dan Tabut Malabero untuk mengunjungi komunitas Tabut Panglima di Kampung Bali.
Komunitas Tabut Imam KKT Bencoolen berkumpul di Simpang Tiga Butinara/depan Unihaz, kemudian melakukan arak arakan.
Baca Juga: Bupati Mian surati perusahaan beli sawit di atas Rp 2 ribu per kilo
Dengan melalui rute Lempuing - Anggut Bawah -Pasar Melintang - Rs Bhayangkara - kuburan Inggris - Simpang Pasar Baru - Sumur Meleleh - JEL - Malabero - Barukoto bawah - naik Lapangan Merdeka - Jalan Indra Jaya (JL sepanjang Mount Felix/Gedung Daerah.
Baca Juga: Sosok Benjamin Sesko, striker muda incaran Manchester United