BENGKULU SELATAN, inibengkulu.com - Kisah tragis terjadi di daerah perkebunan di Desa Air Tenam Kecamatan Ulu Manna. Duel maut antara dua orang petani menelan korban jiwa. Perkelahian antara Wasar (50), warga Cugung Padang Kecamatan Pino Raya dan Endang Saputra (23), warga Desa Padang Mumpo Kecamatan Pino ini mengakibatkan Wasar meninggal dunia akibat mengalami luka tusuk.
Data terhimpun kejadian duel maut tersebut terjadi di Pondok milik korban pada Rabu (16/5/2018) sekira pukul 19.00 WIB. Bermula dari pelaku mendatangi pondok korban. Sempat terjadi ribut mulut antara korban dan pelaku. Diduga ada dendam lama antara pelaku dan korban yang berujung dengan perkelahian.
Dalam perkelahian tersebut, Endang (Pelaku) menikam korban dengan menggunakan pisau (besi) yang biasa digunakan untuk membuat ‘kinjagh’ (sejenis keranjang yang biasa digunakan di kebun). Pelaku sempat menikam korban secara berulang-ulang.
Tak sampai di situ saja, pelaku juga memukul kepala korban dengan menggunakan kayu. Setelah korban tidak bernyawa lagi, akhirnya pelaku meninggalkan korban dengan posisi pisau masih tertancap di bagian dada korban.
Sadar akan perbuatannya tersebut, akhirnya pelaku melaporkan dan mengakui perbuatannya tersebut kepada orang tuanya via telpon. Dan akhirnya pelaku dengan ditemani oang tuanya menyerahkan diri ke Mapolsek Pino.
“Ya pelakunya itu betul warga saya. Tadi kebetulan saya juga ikut menemani warga saya itu menyerahkan diri ke Polsek Pino pas habis sahur tadi. Tapi saat ini dia (Endang) telah dibawa ke Mapolres,” tegas Kepala Desa Padang Mumpo Kecamatan Pino, Hindiar saat dihubungi Pedoman Bengkulu.
Menurut Kades, jarak antara kebun milik pelaku dan korban berdekatan. Bahkan keduanya tergolong akrab.
“Saya juga ikut jemput korban tadi. Tapi saya hanya menunggu di Air Tenam, tidak ikut masuk ke lokasi kebun. Tadi sekira pukul 11.30 WIB korban baru nyampai di Desa Air Tenam,” imbuh Kades.
Semntara itu Kepala Desa Karang Cayo Kecamatan Pino Raya Nazarudin juga membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, korban telah dimakamkan sekira pukul 16.30 Sore tadi. Korban dikebumikan di TPU Desa Kembang Seri Kecamatan Pino Raya.
“Isteri Almarhum itu memang warga saya, namanya Mesana. Tapi sudah tidak akur lagi (pisah ranjang) sekitar setahun lalu. Isterinya tinggal di desa kami, tapi almarhum tinggal sama orang tuanya di Kembang Seri. Makanya almarhum dimakamkan di Kembang Seri. Tapi tadi anak isterinya hadir ikut memakamkan beliau. Kebetulan saya juga ngelayat tadi,” pungkas Kades. (red)
Sumber: pedomanbengkulu.com